Berikut adalah 7 fakta mengejutkan yang pernah terjadi, sebagai imbas dari gempa bumi.
1. Bumi secara
seismolog lebih aktif dalam 15 tahun terakhir, kata ahli geofisika
Missouri Universitas of Science & Technology Stephen S. Gao. Namun,
tak semua seismolog menyetujuinya.
2. San
Francisco mendekati Los Angeles dengan kecepatan sekitar 2 inci per
tahun (seperti kecepatan tumbuh kuku jari Anda). Kota-kota ini akan
bertemu beberapa juta tahun kemudian. Namun, gerakan utara-selatan ini
juga berarti California tak akan jatuh ke laut.
3.
Maret bukan bulan gempa, meski beberapa orang mempercayainya. Memang
benar pada 28 Maret 1964, Prince William Sound, Alaska, mengalami gempa
9.2 Skala Richter dan menjadi salah satu gempa terbesar yang pernah
ada. Gempa ini menewaskan 125 orang dan kerusakan properti US$ 311 juta
(Rp 2,8 triliun).
Pada 9
Maret 1957, Kepulauan Andreanof, Alaska, mengalami gempa 9.1 SR. Namun,
tiga gempa terbesar AS berikutnya terjadi pada Februari, November, dan
Desember. Gempa terdahsyat terjadi di Chili pada 27 Februari 2010.
4.
Terdapat sekitar 500 ribu gempa tiap tahun di seluruh dunia yang
dideteksi intrumen sensitif. Sekitar 100 ribu gempa bisa dirasakan, dan
100 ribu lainnya menyebabkan kerusakan tiap tahun. Tiap tahun, wilayah
California selatan mengalami sekitar 10 ribu gempa, dan kebanyakan tak
dirasakan orang.
5.
Matahari dan bulan adalah penyebab tremor. Sudah lama diketahui matahari
dan bulan menimbulkan pasang di kerak planet, versi kecil pasang laut.
Sekarang, peneliti mengatakan, tarikan matahari dan bulan di patahan
San Andreas merangsang tremor di bawah tanah.
6.
Sebuah kota di Chili bergerak 10 kaki ketika gempa 8,8 SR terjadi pada
27 Februari 2010. Gempa ini merobek kerak bumi dan menggeser kota
Concepcin ke barat. Gempa ini diduga sedikit mengubah rotasi planet dan
penyingkat hari di bumi.
7. Tak
ada “cuaca gempa.” Menurut US Geological Survey, secara statistik, ada
pemerataan gempa dalam cuaca dingin, panas, hujan, dan sebagainya.
Para
ilmuwan mengatakan tak ada cara fisik cuaca dapat mempengaruhi beberapa
mil di bawah permukaan bumi di mana gempa berasal. Perubahan tekanan
udara di atmosfer sangat kecil dibanding kekuatan di kerak bumi, selain
itu efek tekanan udara tak mencapai bawah tanah.
0 komentar:
Posting Komentar